Kamis, 29 September 2011

Doushite?



Doushite kimi wo suki ni natte shimattan darou
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wa zutto
Koko ni iru to omotteta noni
Demo kimi ga eranda no wa chigau michi
Doushite kimi ni nani mo tsutaerarenakattan darou
Mainichi maiban tsunotteku omoi
Afuredasu kotoba
Wakatteta noni
Mou todokanai
Hajimete deatta sono hi kara
Kimi wo shitteita ki ga shittanda
Amari ni shizen ni tokekonde shimatta futari
Doko ni iku nori mo isshou de kimi ga iru koto ga touzen de
Bokura wa futari de otonaninatte kita
Demo kimi ga eranda no wa chigau michi
Doushite kimi wo suki ni natte shimattan darou
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wa zutto
Koko ni iru to omotteta noni
Mou kawanai
Tokubetsuna imi wo motsu kyou wo
Shiawase kao de tatsu kyou wo
Kireina sugata de kami sama ni negatteru kimi wo
Boku janai hito no tonari de
Shukufukusareteru sugata wo
Boku wa douyatte mioreba ii no darou
Doushite kimi ga suki ni natte shimattan darou
Ano koro no bokura no koto
Mou kawanai (kangaeta kangaeta)
Doushite kimi no te wo tsukami ubaenakattan darou
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wa zutto
Boku no yoko ni iru hazu datta (sono mama ni)
Soredemo kimi ga boku no soba hanareteite mo
Eien ni kimi ga shiawase de iru koto
Tada negatteru
Tatoe sore ga donna ni sabishikute mo (sabishikute mo) 





-Lagu ini sempurna semuanya! I love it! "Doushite..? Why did I fall in love with you?" Ah, mantep!

Selasa, 27 September 2011

Minggu, 04 September 2011

Aku Capek. Lelah.

Aku lelah, dan aku capek. 


Apa kau tidak merasa sepertiku? Apa kau tidak merasa lelah? Apa sebenarnya diam-diam kau merasakannya, tapi aku tidak tahu itu, ya..karena aku tidak bisa membaca pikiran dan perasaanmu. Benar begitu bukan? 


Apa kau tidak merasa capek dengan terus bersikap seperti ini?


Apa kau berusaha menunjukkan egomu padaku?


Begitu besarkah egomu itu?


Apa kau tidak lelah menghadapi egomu sendiri?


Aku bukan seseorang yang ingin mengajakmu perang. Itu hanya pendapatmu sendiri. Keputusanmu sendiri untuk bersikap seperti ini.


Aku juga tidak tahu bagaimana caranya berkomunikasi denganmu. Aku bingung.


Aku takut, ya aku takut. Aku takut jika aku mengatakannya malah akan tambah mengacaukan.


Kau bukan seseorang yang mudah menerima pendapat orang lain...


Aku juga begitu... Tapi... kau lain.

Jumat, 02 September 2011

Jumat, 26 Agustus 2011

Sabtu, 20 Agustus 2011

Minggu, 07 Agustus 2011

Minggu, 24 Juli 2011

Jumat, 22 Juli 2011

Dia

Aku bertemu dengannya saat aku mengikuti lomba gambar di sekolah,dia meminjamkanku sebuah kotak pensil warna.
Saat itu aku tak mengenalnya,ternyata kita satu kelas.Ternyata ia selama ini berada di sekitarku.
Hari itu dia aneh,awalnya dia sangat baik hati,namun hari itu juga dia ketus sekali.
Mulai hari itu aku baru tahu namanya,dan mengingat bahwa dia adalah teman satu kelas.
Setelah lomba gambar itu,kami tak pernah bicara sama sekali.Mungkin dia lupa,dan aku juga mulai lupa akan kejadian itu.
Saat itu,setelah habis lebaran.
Tiba-tiba dipertemukan lagi,seperti ditarik oleh sebuah magnet.
Tiba-tiba dia menjadi perhatianku.Aku melihatnya,entah kenapa aku ingin melihatnya.Dan aku mengingat,
‘Oh,itu dia.Yang pinjemin pensil warna.Yang ketus.’ Itulah yang kuingat darinya.
Pertemuan kita menjadi lebih sering,aku jadi sering melihat senyum dan mendengar suaranya.
Senyum dan suara itu bukan padaku,tapi pada teman sebangkuku.Ya,dia sering sekali menghampiri teman sebangkuku.
Aku merasa biasa saja.Tapi,tiba-tiba aku merasa ada yang aneh pada diriku.
Melihat mereka tertawa,tersenyum,mengobrol banyak hal,rasanya ada sesuatu yang aneh,aneh sekali.
Mereka baru saja kenal,dan dia tidak ketus pada teman sebangkuku itu.Sedangkan,pertemuan pertamaku dengan dia,aku sudah disemprot dengan kata-katanya yang ketus.
Menyakitkan.Ironi.
Semakin lama,mereka semakin akrab.Setiap mataku memandang mereka berdua,entah kenapa mataku langsung memintaku untuk melihat ke arah yang lain.Seakan aku tak suka melihat mereka,atau mungkin aku memang tak suka.Oh,tidak.
Tiba-tiba,ini tiba-tiba sekali!Tiba-tiba aku memikirkannya,malam hari,di kamarku.Tiba-tiba aku ingin memikirkannya,namanya,senyumnya…Aku merasa ada yang aneh dengan diriku.
Rasanya semakin aneh,ketika kedua orang temanku menggoda teman sebangkuku itu akan keakrabannya dengan dia.Dengan Si Mr.Ketus itu.Aku tidak suka mendengarnya.
Sikapku mulai berubah,aku menjadi suka sekali melamun,menyendiri,menatap langit,menatap hujan,dan aku mulai tidak suka melihat mereka..
Tuhan,mengapa jadi begini?Apa hak-ku tidak suka melihat mereka akrab?Mereka bebas melakukan apapun yang mereka ingin lakukan.Kenapa aku jadi sibuk mengurusi mereka?Kenapa,..terkadang aku berharap ada di posisi teman sebangkuku itu?Tidak,tidak mungkin!Ada apa dengan diriku?Tuhan..apa yang terjadi?Aku bingung..sangat bingung.
Sempat,suatu hari di kelas.Saat itu pelajaran ekonomi,kami dipisahkan dalam beberapa kelompok.Aku satu kelompok dengannya.Jujur,aku senaaaaaaaaaaaang sekali.Rasanya aku ingin tersenyum dan tak berhenti tersenyum,tapi kutelan jauh senyum itu.
Tapi,tak ada yang berubah darinya.Ia masih ketus,malah semakin ketus.Saat kami disuruh guru untuk berdiskusi,ia malah sibuk membaca buku,matanya serius sekali membaca buku.Omongan teman-teman anggota tidak satupun dihiraukannya.Wajahnya sangat masam,dingin,kelabu,benci sekali aku melihat wajah seperti itu!Ia seperti tak suka berada di kelompok ini,apa gara-gara aku?
Padahal,aku berharap..saat kami satu kelompok,aku lebih bisa banyak mengobrol dengannya.Membahas suatu hal,berdebat,berdiskusi,dan hal lain yang semestinya dilakukan jika berada dalam satu kelompok.Tapi,dia malah menyendiri,memisahkan diri,dan meminta kami berdiskusi sendiri.Satu hal lagi yang ku lihat darinya,egois,sombong,dan sinis.
Setelah pelajaran selesai,ia yang paling pertama minggat dari meja kelompok.Ingin sekali aku memarahinya.Dia menyebalkan sekali.Kapan sih aku melihat dia tersenyum di depanku seperti dia tersenyum di depan teman sebangkuku?Impossible.
Tapi,entah kenapa.Aku tetap memperhatikannya.Ah,aku makin aneh saja.Ya Tuhan..apa yang telah terjadi?Kok jadi rumit begini?
Ini terulang lagi,aku lagi lagi memikirkannya.=.=
Dia tersenyum.Dia mengerjai teman sebangkunya,teman sebangkunya kesal,dia meminta maaf dan bilang hanya bercanda,lalu mereka baikan dan tertawa bersama lagi.Dia menjawab pertanyaan di papan kelas.Dia menjatuhkan pulpennya.Pulpennya warna biru.Dia dimarahi guru karena memakai topi di kelas.Ternyata dia sekretaris kelas.Dia mempresentasikan tugas kelompoknya bersama teman sebangkuku di depan kelas.Ternyata dia punya koleksi buku yang cukup banyak.Dia lincah sekali.Dia tak bisa diam selama lima menit,kecuali kalau lagi kerja tugas.Dia pintar Bahasa Inggris.Dia penggila Matematika,wow.Namanya dikenal oleh banyak guru.Dia suka membawa botol minumnya sendiri.Dia jarang sekali atau tidak pernah kulihat ke kantin.Dia suka sekali menjawab pertanyaan dari guru.Dia pernah melerai kedua temannya yang sedang bertengkar.Dia dulu ketua kelas.Dia memakai jam tangan di tangan kirinya.Baju batiknya beda sendiri diantara teman kelas yang lain.Dia peduli agama.Jarang sekali aku lihat remaja yang peduli agama.Dia sulit bilang huruf ‘S’.Dia senang sekali bertanya.Dia senang sekali berdebat.Buku tulisnya tidak disampul.Dia suka sekali kartun dan komik Jepang.Teman sebangkuku pernah tinggal di Jepang,pantas saja mereka akrab sekali.Tiba-tiba aku berandai-andai kalau saja dulu aku juga tinggal di Jepang.Ha-ha.Dia akrab sekali dengan guru Matematika kami.Dia juga suka Fisika.Pintar sekali dia.Dia mengidolakan tokoh Al-Khawarizmi,tokoh Islam yang mencetuskan aljabar.Dia suka sekali memakai topinya.Oh,ya.Dia suka buku fiksi.
Tanpa kusadari,banyak sekali hal yang ku perhatikan.Ada apa ini?!Aku mulai,oh atau sudah aneh sekarang.
Setiap ada kesempatan,aku terdiam,melamun.Bertanya ‘apa yang sedang terjadi’ pada diriku sendiri.’Aku kenapa?Aku kenapa?’ pertanyaan itu terus berputar di kepalaku.Dan mungkin ini yang paling aneh,setiap aku melihat hujan,aku jadi mengingatnya.Hah?Apa hubungannya?Aku juga tak tahu.Aku jadi jarang tersenyum dan tertawa.Oh,Tuhan.. apa semua perubahan ini karena orang itu?Tidaaaaaaaaaak!!!!!Aku bingung,aku tak bisa curhat pada siapapun kecuali Tuhan.Entahlah,aku tak ingin membicarakan hal ini dengan siapapun,mungkin belum saatnya.
Dan.BAM!BAM!BAM!Aku sadar,aku suka padanya.Dan aku,malah memanjakan perasaan ini.Seandainya saja aku langsung menghilangkannya.Tapi,aku tak bisa.Aku semakin memikirkannya.Aku semakin iri melihat ke akraban dia dengan teman sebangkuku.
Sejak tahu aku suka padanya.Aku jadi sering sekali mendengar music-musik tentang cinta.Aku jadi sering sekali menulis isi hatiku dalam bentuk puisi.Kenapa aku melakukan ini semuaaaaaa?!!!Aku jadi sering sekali berharap bahwa aku bisa mengobrol dengannya,dan melihat dia tersenyum di depanku.Aku juga ingin membahas banyak hal dengannya.Seperti yang mereka lakukan.Setiap dia berada di dekatku,jantungku langsung berdegup kencang,dan rasanya sedih saat tahu ternyata ia datang untuk mengobrol dengan teman sebangkuku.Pernah,satu kali mereka mengobrol di depanku,rasanya aku ingin sekali pergi darisitu,tapi tidak mungkin,nanti mereka akan curiga padaku.Aku menahan rasa iriku,aku menahan tangisku.Tunggu,apa aku mulai menangis karenanya?Ya,kurasa.
Aku tak menyangka ini akan terjadi,dia datang padaku,untuk mengumpulkan buku tugas Matematikaku.Ya,kebetulan hari itu dia yang diberi tugas untuk mengumpulkan buku anak-anak di kelas.Dia datang padaku,tersenyum dan meminta bukuku untuk dikumpulkan,aku memberikannya dan mengucapkan ‘terimakasih’,entah apa dia mendengar atau tidak.Karena aku merasa tenggorokanku tercekat,saking gugupnya.Setelah dia pergi,aku menghela napas…lega.
Tak lama,tiba-tiba dia kembali datang padaku.Membawa sebuah buku yang bergambar,di gambar itu ada sekitar lima orang.Dia menyebutkan sebuah nama dan memintaku untuk menunjuk orang di dalam gambar itu dari nama yang dia sebut.Awalnya aku merasa bingung,untuk apa dia melakukan ini?Tapi,jujur,aku senang.Ini ketiga kalinya ia berbicara padaku.Pertama saat meminjamkan pensil warna,kedua saat memintaku mengumpulkan buku,dan ketiga yang ini.Setelah dia pergi,kurasakan wajahku bersemu merah.Aaaaaaaaaa tidaaaaaak!!!!
Setelah kejadian itu,setiap malam aku terus memikirkannya.Aku senyum-senyum sendiri.Rasanya bahagia sekali.Ini parah.Tapi,aku membiarkannya.
Tiba-tiba,beberapa hari menjelang Idul Adha,ada satu sms masuk,dan itu dari dia.What?!Aku kaget bukan main.Gak percaya,tapi aku senang.Dia juga membangunkanku sahur,dia menelfonku.Aku mengangkatnya dengan mata yang masih mengantuk.
‘Assalamu’alaikum?’ sapaku.Klik.Telfonnya dimatikan.Oh,dia hanya miss call rupanya.Tapi aku senang.Parah.
Keesokan harinya di sekolah,saat akan pulang.Kami semua satu kelas saling bersalaman untuk bermaaf-maaf-an.Karena besok adalah Hari Raya Idul Adha.Kami semua berjejer untuk bersalaman.Tapi,aku tak bersalaman dengannya.Aku cukup sedih,tapi berlebihan juga bila aku sangat sedih karena tidak bersalaman dengannya.Setelah bersalaman,aku pun berjalan pulang.Tapi,saat aku berjalan di koridor sekolah,aku seperti mendengar ada seseorang yang memanggilku ‘Azalea!’ ya,seperti itu.Tapi,aku tak mempedulikannya,mungkin aku salah dengar,dan aku terus berjalan.Saat aku mencapai gerbang,suara itu muncul lagi,dengan volume yang lebih besar.’Azalea!’ teriaknya lagi.Aku berhenti dan berbalik,kulihat dia sedang berlari menuju ke arahku.Hari itu dia memakai jaket coklat,mmmm..charming.Dan…sejak saat itu,jaket coklat itu menjadi favoritku.Anehnya.Ia berdiri di hadapanku,tersenyum lalu menyebut namaku lagi dengan pelan.Rasanya senang sekali.Dan ia pun berkata,
‘Tadi belum salaman,hehehe..’ Ia menyodorkan tangannya,aku tersenyum dan aku bersalaman dengannya.Sebenarnya tidak bersalaman,kami saling menelungkupkan kedua tangan kami agar tidak bersentuhan.Setelah itu ia tersenyum lagi.
‘Ya udah.Daaah!’ ucapnya sambil melambaikan tangan lalu menghilang dari hadapanku.Hari itu,aku pulang ke rumah dengan tersenyum.Aku tak bisa berhenti tersenyum,aku terus mengingat kejadian tadi.Aku merasa senang.Oh,tidak.
Lalu,kami menjadi sering sekali bertukar pesan.Kami membicarakan banyak hal.Tugas sekolah,novel,film,Negara-negara,agama,dan yang lainnya.Kini ia bicara padaku seperti dia bicara pada teman sebangkuku,tapi ini beda..kami mengobrol ‘hanya’ lewat ‘sms’.Walaupun begitu,aku tetap senang.Heuh,aku sudah gila.
Hampir setiap hari kami bertukar pesan.Lebih sering,kami membahas tugas sekolah.Sesekali,ia membantuku mengerjakan tugas yang sulit.Ia begitu baik dan menyenangkan.Setiap kali aku mengobrol dengannya,aku merasa senang.Saat mengobrol,dia begitu nyambung denganku.Seru untuk diajak ngobrol.
Azalea Ayu
I can't read your mind.

Pernah gak sih berharap bisa baca pikiran orang lain? Kayak Alice di film Twilight(ya,itu film,fiksi) Pasti gak ada yang namanya salah paham di dunia ini kalo semua orang bisa baca pikiran. Heuheu gimana ya kalo itu terjadi. Pernah ngerasain disalahin mulu? Sama semua yang kamu lakuin,kamu anggep itu semua bukan kesalahan,tapi ternyata orang lain bilang itu salah.. gimana rasanya?Marah?Kesel?Atau sedih?Sampe pengen nangis? Apa mereka berhak bilang semua yang kita lakuin itu salah.. padahal kita gak tau apa mau mereka sebelum kita melakukan hal yang mereka bilang 'salah' itu. Itulah salah satu salah paham. 

Too deep.

Pernah dimarahin dengan kata-kata yang nusuk banget ke hati? Terlalu nusuk ke hati. Gimana rasanya? Kata 'tusuk' ternyata bukan cuma perumpamaan aja, itu bener-bener terjadi, rasanya emang kayak ada yang nusuk ke hati kita, dan rasanya hati kita kayak berat, kaku. Apa mereka sempet berpikir dua kali sebelum ngucapin kata-kata yang mereka bilang itu? Seperti yang mereka bilang kalo kita mau ngomong,harus berpikir dua kali dulu.. 

Change.

Pernah ngeri denger kata ini? Berubah, perubahan. Bilang mau berubah itu gampang. Tapi usaha untuk berubah itu susah. Gimana rasanya kalau kita gagal untuk berubah? Sampai putus asa? Perubahan itu terjadi karena diri kita sendiri, gak ada yang bisa buat kita berubah selain diri kita sendiri.. perubahan butuh niat, nah niat itulah yang susah kita pegang dari awal.

Oke deh cukup untuk kali ini. 


Cheers, aza.

Selasa, 19 Juli 2011

Kamis, 29 September 2011

Doushite?



Doushite kimi wo suki ni natte shimattan darou
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wa zutto
Koko ni iru to omotteta noni
Demo kimi ga eranda no wa chigau michi
Doushite kimi ni nani mo tsutaerarenakattan darou
Mainichi maiban tsunotteku omoi
Afuredasu kotoba
Wakatteta noni
Mou todokanai
Hajimete deatta sono hi kara
Kimi wo shitteita ki ga shittanda
Amari ni shizen ni tokekonde shimatta futari
Doko ni iku nori mo isshou de kimi ga iru koto ga touzen de
Bokura wa futari de otonaninatte kita
Demo kimi ga eranda no wa chigau michi
Doushite kimi wo suki ni natte shimattan darou
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wa zutto
Koko ni iru to omotteta noni
Mou kawanai
Tokubetsuna imi wo motsu kyou wo
Shiawase kao de tatsu kyou wo
Kireina sugata de kami sama ni negatteru kimi wo
Boku janai hito no tonari de
Shukufukusareteru sugata wo
Boku wa douyatte mioreba ii no darou
Doushite kimi ga suki ni natte shimattan darou
Ano koro no bokura no koto
Mou kawanai (kangaeta kangaeta)
Doushite kimi no te wo tsukami ubaenakattan darou
Donna ni toki ga nagarete mo kimi wa zutto
Boku no yoko ni iru hazu datta (sono mama ni)
Soredemo kimi ga boku no soba hanareteite mo
Eien ni kimi ga shiawase de iru koto
Tada negatteru
Tatoe sore ga donna ni sabishikute mo (sabishikute mo) 





-Lagu ini sempurna semuanya! I love it! "Doushite..? Why did I fall in love with you?" Ah, mantep!

Minggu, 04 September 2011

Aku Capek. Lelah.

Aku lelah, dan aku capek. 


Apa kau tidak merasa sepertiku? Apa kau tidak merasa lelah? Apa sebenarnya diam-diam kau merasakannya, tapi aku tidak tahu itu, ya..karena aku tidak bisa membaca pikiran dan perasaanmu. Benar begitu bukan? 


Apa kau tidak merasa capek dengan terus bersikap seperti ini?


Apa kau berusaha menunjukkan egomu padaku?


Begitu besarkah egomu itu?


Apa kau tidak lelah menghadapi egomu sendiri?


Aku bukan seseorang yang ingin mengajakmu perang. Itu hanya pendapatmu sendiri. Keputusanmu sendiri untuk bersikap seperti ini.


Aku juga tidak tahu bagaimana caranya berkomunikasi denganmu. Aku bingung.


Aku takut, ya aku takut. Aku takut jika aku mengatakannya malah akan tambah mengacaukan.


Kau bukan seseorang yang mudah menerima pendapat orang lain...


Aku juga begitu... Tapi... kau lain.

Jumat, 22 Juli 2011

Dia

Aku bertemu dengannya saat aku mengikuti lomba gambar di sekolah,dia meminjamkanku sebuah kotak pensil warna.
Saat itu aku tak mengenalnya,ternyata kita satu kelas.Ternyata ia selama ini berada di sekitarku.
Hari itu dia aneh,awalnya dia sangat baik hati,namun hari itu juga dia ketus sekali.
Mulai hari itu aku baru tahu namanya,dan mengingat bahwa dia adalah teman satu kelas.
Setelah lomba gambar itu,kami tak pernah bicara sama sekali.Mungkin dia lupa,dan aku juga mulai lupa akan kejadian itu.
Saat itu,setelah habis lebaran.
Tiba-tiba dipertemukan lagi,seperti ditarik oleh sebuah magnet.
Tiba-tiba dia menjadi perhatianku.Aku melihatnya,entah kenapa aku ingin melihatnya.Dan aku mengingat,
‘Oh,itu dia.Yang pinjemin pensil warna.Yang ketus.’ Itulah yang kuingat darinya.
Pertemuan kita menjadi lebih sering,aku jadi sering melihat senyum dan mendengar suaranya.
Senyum dan suara itu bukan padaku,tapi pada teman sebangkuku.Ya,dia sering sekali menghampiri teman sebangkuku.
Aku merasa biasa saja.Tapi,tiba-tiba aku merasa ada yang aneh pada diriku.
Melihat mereka tertawa,tersenyum,mengobrol banyak hal,rasanya ada sesuatu yang aneh,aneh sekali.
Mereka baru saja kenal,dan dia tidak ketus pada teman sebangkuku itu.Sedangkan,pertemuan pertamaku dengan dia,aku sudah disemprot dengan kata-katanya yang ketus.
Menyakitkan.Ironi.
Semakin lama,mereka semakin akrab.Setiap mataku memandang mereka berdua,entah kenapa mataku langsung memintaku untuk melihat ke arah yang lain.Seakan aku tak suka melihat mereka,atau mungkin aku memang tak suka.Oh,tidak.
Tiba-tiba,ini tiba-tiba sekali!Tiba-tiba aku memikirkannya,malam hari,di kamarku.Tiba-tiba aku ingin memikirkannya,namanya,senyumnya…Aku merasa ada yang aneh dengan diriku.
Rasanya semakin aneh,ketika kedua orang temanku menggoda teman sebangkuku itu akan keakrabannya dengan dia.Dengan Si Mr.Ketus itu.Aku tidak suka mendengarnya.
Sikapku mulai berubah,aku menjadi suka sekali melamun,menyendiri,menatap langit,menatap hujan,dan aku mulai tidak suka melihat mereka..
Tuhan,mengapa jadi begini?Apa hak-ku tidak suka melihat mereka akrab?Mereka bebas melakukan apapun yang mereka ingin lakukan.Kenapa aku jadi sibuk mengurusi mereka?Kenapa,..terkadang aku berharap ada di posisi teman sebangkuku itu?Tidak,tidak mungkin!Ada apa dengan diriku?Tuhan..apa yang terjadi?Aku bingung..sangat bingung.
Sempat,suatu hari di kelas.Saat itu pelajaran ekonomi,kami dipisahkan dalam beberapa kelompok.Aku satu kelompok dengannya.Jujur,aku senaaaaaaaaaaaang sekali.Rasanya aku ingin tersenyum dan tak berhenti tersenyum,tapi kutelan jauh senyum itu.
Tapi,tak ada yang berubah darinya.Ia masih ketus,malah semakin ketus.Saat kami disuruh guru untuk berdiskusi,ia malah sibuk membaca buku,matanya serius sekali membaca buku.Omongan teman-teman anggota tidak satupun dihiraukannya.Wajahnya sangat masam,dingin,kelabu,benci sekali aku melihat wajah seperti itu!Ia seperti tak suka berada di kelompok ini,apa gara-gara aku?
Padahal,aku berharap..saat kami satu kelompok,aku lebih bisa banyak mengobrol dengannya.Membahas suatu hal,berdebat,berdiskusi,dan hal lain yang semestinya dilakukan jika berada dalam satu kelompok.Tapi,dia malah menyendiri,memisahkan diri,dan meminta kami berdiskusi sendiri.Satu hal lagi yang ku lihat darinya,egois,sombong,dan sinis.
Setelah pelajaran selesai,ia yang paling pertama minggat dari meja kelompok.Ingin sekali aku memarahinya.Dia menyebalkan sekali.Kapan sih aku melihat dia tersenyum di depanku seperti dia tersenyum di depan teman sebangkuku?Impossible.
Tapi,entah kenapa.Aku tetap memperhatikannya.Ah,aku makin aneh saja.Ya Tuhan..apa yang telah terjadi?Kok jadi rumit begini?
Ini terulang lagi,aku lagi lagi memikirkannya.=.=
Dia tersenyum.Dia mengerjai teman sebangkunya,teman sebangkunya kesal,dia meminta maaf dan bilang hanya bercanda,lalu mereka baikan dan tertawa bersama lagi.Dia menjawab pertanyaan di papan kelas.Dia menjatuhkan pulpennya.Pulpennya warna biru.Dia dimarahi guru karena memakai topi di kelas.Ternyata dia sekretaris kelas.Dia mempresentasikan tugas kelompoknya bersama teman sebangkuku di depan kelas.Ternyata dia punya koleksi buku yang cukup banyak.Dia lincah sekali.Dia tak bisa diam selama lima menit,kecuali kalau lagi kerja tugas.Dia pintar Bahasa Inggris.Dia penggila Matematika,wow.Namanya dikenal oleh banyak guru.Dia suka membawa botol minumnya sendiri.Dia jarang sekali atau tidak pernah kulihat ke kantin.Dia suka sekali menjawab pertanyaan dari guru.Dia pernah melerai kedua temannya yang sedang bertengkar.Dia dulu ketua kelas.Dia memakai jam tangan di tangan kirinya.Baju batiknya beda sendiri diantara teman kelas yang lain.Dia peduli agama.Jarang sekali aku lihat remaja yang peduli agama.Dia sulit bilang huruf ‘S’.Dia senang sekali bertanya.Dia senang sekali berdebat.Buku tulisnya tidak disampul.Dia suka sekali kartun dan komik Jepang.Teman sebangkuku pernah tinggal di Jepang,pantas saja mereka akrab sekali.Tiba-tiba aku berandai-andai kalau saja dulu aku juga tinggal di Jepang.Ha-ha.Dia akrab sekali dengan guru Matematika kami.Dia juga suka Fisika.Pintar sekali dia.Dia mengidolakan tokoh Al-Khawarizmi,tokoh Islam yang mencetuskan aljabar.Dia suka sekali memakai topinya.Oh,ya.Dia suka buku fiksi.
Tanpa kusadari,banyak sekali hal yang ku perhatikan.Ada apa ini?!Aku mulai,oh atau sudah aneh sekarang.
Setiap ada kesempatan,aku terdiam,melamun.Bertanya ‘apa yang sedang terjadi’ pada diriku sendiri.’Aku kenapa?Aku kenapa?’ pertanyaan itu terus berputar di kepalaku.Dan mungkin ini yang paling aneh,setiap aku melihat hujan,aku jadi mengingatnya.Hah?Apa hubungannya?Aku juga tak tahu.Aku jadi jarang tersenyum dan tertawa.Oh,Tuhan.. apa semua perubahan ini karena orang itu?Tidaaaaaaaaaak!!!!!Aku bingung,aku tak bisa curhat pada siapapun kecuali Tuhan.Entahlah,aku tak ingin membicarakan hal ini dengan siapapun,mungkin belum saatnya.
Dan.BAM!BAM!BAM!Aku sadar,aku suka padanya.Dan aku,malah memanjakan perasaan ini.Seandainya saja aku langsung menghilangkannya.Tapi,aku tak bisa.Aku semakin memikirkannya.Aku semakin iri melihat ke akraban dia dengan teman sebangkuku.
Sejak tahu aku suka padanya.Aku jadi sering sekali mendengar music-musik tentang cinta.Aku jadi sering sekali menulis isi hatiku dalam bentuk puisi.Kenapa aku melakukan ini semuaaaaaa?!!!Aku jadi sering sekali berharap bahwa aku bisa mengobrol dengannya,dan melihat dia tersenyum di depanku.Aku juga ingin membahas banyak hal dengannya.Seperti yang mereka lakukan.Setiap dia berada di dekatku,jantungku langsung berdegup kencang,dan rasanya sedih saat tahu ternyata ia datang untuk mengobrol dengan teman sebangkuku.Pernah,satu kali mereka mengobrol di depanku,rasanya aku ingin sekali pergi darisitu,tapi tidak mungkin,nanti mereka akan curiga padaku.Aku menahan rasa iriku,aku menahan tangisku.Tunggu,apa aku mulai menangis karenanya?Ya,kurasa.
Aku tak menyangka ini akan terjadi,dia datang padaku,untuk mengumpulkan buku tugas Matematikaku.Ya,kebetulan hari itu dia yang diberi tugas untuk mengumpulkan buku anak-anak di kelas.Dia datang padaku,tersenyum dan meminta bukuku untuk dikumpulkan,aku memberikannya dan mengucapkan ‘terimakasih’,entah apa dia mendengar atau tidak.Karena aku merasa tenggorokanku tercekat,saking gugupnya.Setelah dia pergi,aku menghela napas…lega.
Tak lama,tiba-tiba dia kembali datang padaku.Membawa sebuah buku yang bergambar,di gambar itu ada sekitar lima orang.Dia menyebutkan sebuah nama dan memintaku untuk menunjuk orang di dalam gambar itu dari nama yang dia sebut.Awalnya aku merasa bingung,untuk apa dia melakukan ini?Tapi,jujur,aku senang.Ini ketiga kalinya ia berbicara padaku.Pertama saat meminjamkan pensil warna,kedua saat memintaku mengumpulkan buku,dan ketiga yang ini.Setelah dia pergi,kurasakan wajahku bersemu merah.Aaaaaaaaaa tidaaaaaak!!!!
Setelah kejadian itu,setiap malam aku terus memikirkannya.Aku senyum-senyum sendiri.Rasanya bahagia sekali.Ini parah.Tapi,aku membiarkannya.
Tiba-tiba,beberapa hari menjelang Idul Adha,ada satu sms masuk,dan itu dari dia.What?!Aku kaget bukan main.Gak percaya,tapi aku senang.Dia juga membangunkanku sahur,dia menelfonku.Aku mengangkatnya dengan mata yang masih mengantuk.
‘Assalamu’alaikum?’ sapaku.Klik.Telfonnya dimatikan.Oh,dia hanya miss call rupanya.Tapi aku senang.Parah.
Keesokan harinya di sekolah,saat akan pulang.Kami semua satu kelas saling bersalaman untuk bermaaf-maaf-an.Karena besok adalah Hari Raya Idul Adha.Kami semua berjejer untuk bersalaman.Tapi,aku tak bersalaman dengannya.Aku cukup sedih,tapi berlebihan juga bila aku sangat sedih karena tidak bersalaman dengannya.Setelah bersalaman,aku pun berjalan pulang.Tapi,saat aku berjalan di koridor sekolah,aku seperti mendengar ada seseorang yang memanggilku ‘Azalea!’ ya,seperti itu.Tapi,aku tak mempedulikannya,mungkin aku salah dengar,dan aku terus berjalan.Saat aku mencapai gerbang,suara itu muncul lagi,dengan volume yang lebih besar.’Azalea!’ teriaknya lagi.Aku berhenti dan berbalik,kulihat dia sedang berlari menuju ke arahku.Hari itu dia memakai jaket coklat,mmmm..charming.Dan…sejak saat itu,jaket coklat itu menjadi favoritku.Anehnya.Ia berdiri di hadapanku,tersenyum lalu menyebut namaku lagi dengan pelan.Rasanya senang sekali.Dan ia pun berkata,
‘Tadi belum salaman,hehehe..’ Ia menyodorkan tangannya,aku tersenyum dan aku bersalaman dengannya.Sebenarnya tidak bersalaman,kami saling menelungkupkan kedua tangan kami agar tidak bersentuhan.Setelah itu ia tersenyum lagi.
‘Ya udah.Daaah!’ ucapnya sambil melambaikan tangan lalu menghilang dari hadapanku.Hari itu,aku pulang ke rumah dengan tersenyum.Aku tak bisa berhenti tersenyum,aku terus mengingat kejadian tadi.Aku merasa senang.Oh,tidak.
Lalu,kami menjadi sering sekali bertukar pesan.Kami membicarakan banyak hal.Tugas sekolah,novel,film,Negara-negara,agama,dan yang lainnya.Kini ia bicara padaku seperti dia bicara pada teman sebangkuku,tapi ini beda..kami mengobrol ‘hanya’ lewat ‘sms’.Walaupun begitu,aku tetap senang.Heuh,aku sudah gila.
Hampir setiap hari kami bertukar pesan.Lebih sering,kami membahas tugas sekolah.Sesekali,ia membantuku mengerjakan tugas yang sulit.Ia begitu baik dan menyenangkan.Setiap kali aku mengobrol dengannya,aku merasa senang.Saat mengobrol,dia begitu nyambung denganku.Seru untuk diajak ngobrol.
Azalea Ayu
I can't read your mind.

Pernah gak sih berharap bisa baca pikiran orang lain? Kayak Alice di film Twilight(ya,itu film,fiksi) Pasti gak ada yang namanya salah paham di dunia ini kalo semua orang bisa baca pikiran. Heuheu gimana ya kalo itu terjadi. Pernah ngerasain disalahin mulu? Sama semua yang kamu lakuin,kamu anggep itu semua bukan kesalahan,tapi ternyata orang lain bilang itu salah.. gimana rasanya?Marah?Kesel?Atau sedih?Sampe pengen nangis? Apa mereka berhak bilang semua yang kita lakuin itu salah.. padahal kita gak tau apa mau mereka sebelum kita melakukan hal yang mereka bilang 'salah' itu. Itulah salah satu salah paham. 

Too deep.

Pernah dimarahin dengan kata-kata yang nusuk banget ke hati? Terlalu nusuk ke hati. Gimana rasanya? Kata 'tusuk' ternyata bukan cuma perumpamaan aja, itu bener-bener terjadi, rasanya emang kayak ada yang nusuk ke hati kita, dan rasanya hati kita kayak berat, kaku. Apa mereka sempet berpikir dua kali sebelum ngucapin kata-kata yang mereka bilang itu? Seperti yang mereka bilang kalo kita mau ngomong,harus berpikir dua kali dulu.. 

Change.

Pernah ngeri denger kata ini? Berubah, perubahan. Bilang mau berubah itu gampang. Tapi usaha untuk berubah itu susah. Gimana rasanya kalau kita gagal untuk berubah? Sampai putus asa? Perubahan itu terjadi karena diri kita sendiri, gak ada yang bisa buat kita berubah selain diri kita sendiri.. perubahan butuh niat, nah niat itulah yang susah kita pegang dari awal.

Oke deh cukup untuk kali ini. 


Cheers, aza.