Rabu, 08 Juni 2011

Our conversation - Part 2

"Aku mau mengakui sesuatu,"

"Apa itu?"

"Bagaimana bila aku menyukaimu?"

"Hahaha...itu bukan pengakuan, itu sebuah pertanyaan!"

"Ya sama sajalah."

"Haha kamu ini.."

"...Jadi?Menurutmu bagaimana?"

"Apanya?Hehe.."

"Ih kamu ini, bodoh."

"Kamu lebih bodoh."

"Kamu."

"Emang kamu :P"

"Ah sudah-sudah! Aku kan tadi nanya!"

"Hmm baiklah. Mau tau bagaimana menurutku?"

"Iya, jawab saja!"

"Lupakan."

"Hah?"

"Lupakan perasaanmu padaku."

"Hah?"

"Kau ini bodoh atau pura-pura bodoh? Gak ngerti bahasa Indonesia ya? Lu-pa-kan! Lupakan perasaanmu!"

"...."

"Hmmm baiklah, perasaan itu hanya lewat saja."

"Lewat bagaimana?"

"Iya, hanya numpang lewat. Nanti juga bakal pergi lagi."

"Tapi, apa aku salah punya perasaan ini sama kamu?"

"Gak juga sih,"

"Gak juga berarti iya?!"

"Aaaaa aku bingung bagaimana bicara padamu! Pokoknya lupakan saja perasaanmu itu!"

"Kenapa? Apa karena kamu tidak menyukaiku?"

"Bukan! Lagipula aku tidak bilang kalau aku tidak menyukaimu."

"Jadi.. kamu menyukaiku juga?"

"Aku juga tidak bilang kalau aku menyukaimu!"

"Dasar kau.."

"Hahaha.. sudahlah, lupakan perasaanmu."

"Kenapa?"

"Karena kita terlalu berbeda."

"Bukankah perbedaan itu yang menyatukan kita?"

"Menyatukan sih menyatukan, tapi tidak akan bertahan lama."

"Kenapa tidak akan?"

"Karena yang berbeda tidak akan pernah menjadi sama."

"...."

"Dunia ini mempunyai aturan. Perbedaan pun menjadi aturan yang harus kita patuhi."

"Aturan kan untuk dilanggar."

"Kau ini...ckckckc..."

"Memang mudah untuk melanggar, tapi resikonya, kamu yakin bisa menanggungnya hah?"

"Aku akan mencobanya.."

"Hah kau! Lelah aku bicara denganmu."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 08 Juni 2011

Our conversation - Part 2

"Aku mau mengakui sesuatu,"

"Apa itu?"

"Bagaimana bila aku menyukaimu?"

"Hahaha...itu bukan pengakuan, itu sebuah pertanyaan!"

"Ya sama sajalah."

"Haha kamu ini.."

"...Jadi?Menurutmu bagaimana?"

"Apanya?Hehe.."

"Ih kamu ini, bodoh."

"Kamu lebih bodoh."

"Kamu."

"Emang kamu :P"

"Ah sudah-sudah! Aku kan tadi nanya!"

"Hmm baiklah. Mau tau bagaimana menurutku?"

"Iya, jawab saja!"

"Lupakan."

"Hah?"

"Lupakan perasaanmu padaku."

"Hah?"

"Kau ini bodoh atau pura-pura bodoh? Gak ngerti bahasa Indonesia ya? Lu-pa-kan! Lupakan perasaanmu!"

"...."

"Hmmm baiklah, perasaan itu hanya lewat saja."

"Lewat bagaimana?"

"Iya, hanya numpang lewat. Nanti juga bakal pergi lagi."

"Tapi, apa aku salah punya perasaan ini sama kamu?"

"Gak juga sih,"

"Gak juga berarti iya?!"

"Aaaaa aku bingung bagaimana bicara padamu! Pokoknya lupakan saja perasaanmu itu!"

"Kenapa? Apa karena kamu tidak menyukaiku?"

"Bukan! Lagipula aku tidak bilang kalau aku tidak menyukaimu."

"Jadi.. kamu menyukaiku juga?"

"Aku juga tidak bilang kalau aku menyukaimu!"

"Dasar kau.."

"Hahaha.. sudahlah, lupakan perasaanmu."

"Kenapa?"

"Karena kita terlalu berbeda."

"Bukankah perbedaan itu yang menyatukan kita?"

"Menyatukan sih menyatukan, tapi tidak akan bertahan lama."

"Kenapa tidak akan?"

"Karena yang berbeda tidak akan pernah menjadi sama."

"...."

"Dunia ini mempunyai aturan. Perbedaan pun menjadi aturan yang harus kita patuhi."

"Aturan kan untuk dilanggar."

"Kau ini...ckckckc..."

"Memang mudah untuk melanggar, tapi resikonya, kamu yakin bisa menanggungnya hah?"

"Aku akan mencobanya.."

"Hah kau! Lelah aku bicara denganmu."



Tidak ada komentar:

Posting Komentar